Kita punya cerita semalam,
Ada pahit ada manis,
Ada terang ada kelam.
Kita punya cerita semalam,
Ramai orang gemar membiar relung jiwa terisi dengan rona-rona suram,
Membiar halusinasi merajai memori yang dilanda kelam malam.
Ramai juga orang bangkit dari masa silam,
Membuang jauh memori hitam yang mencengkam,
Menyiram hati dengan kalam Tuhan pelebur rencam.
Saloma pernah berkata :
"Anak punai anak merbah,
Cari pohon buat sarang,
Anak sungai pun berubah,
Ini pula hati orang,
Mengapa dikenang.
Asal kapas jadi benang,
Dari benang dibuat baju,
Barang lepas jangan dikenang,
Sudah jadi orang baru,
Mengapa dirindu."
Bicara irama Saloma bagi orang yang kecewa dengan cinta,
Namun,
Bicara itu juga bagi jiwa yang sedang berduka,
Agar melenyap seribu lara,
Menghunus pedang pada sang nestapa.
Wahai jiwa yang mengenal Tuhan,
Kembalilah ke pangkal jalan,
Agar kecewamu terubat,
Agar fikiranmu kembali siuman,
Kembalilah kepada al-Quran,
Kalam Tuhan penuh pedoman,
Menjadi panduan buat umat akhir zaman.
Kita punya cerita semalam,
Usah dikenang cerita silam,
Yakinlah dengan susunan Tuhan pemilik sekalian alam,
Pasakkan redha dan ikhlas di jiwamu,
Agar cinta Tuhan tetap mekar menghiasi relung hidupmu,
Yakinlah,
Bahawa Tuhan bukan saja-saja membiar kita merangkak menanggung derita,
Dia bukan sengaja membiar kita duduk dalam nada kecewa,
Hakikatnya Dia sedang menghembuskan bayu cintaNya buat hamba yang Dia cinta,
Bersabarlah wahai jiwa-jiwa yang kecewa,
Berkat sabarmu,
Tuhan akan memberi kurnia lebih manis dari Madu,
Menambahkan nikmat menggunung melelas rindu.
(Sundus El-Jauhari, 2015)
No comments:
Post a Comment