Saat terlihat lelahnya Sang Murabbi...
Kulihat semakin lemah langkahnya...
Namun..
Tetap jua mereka gagahi...
Demi memastikan anak-anak, pemuda pemudi mendapat suntikan tarbiyah hati...
Sayu hati ini...
Saat terlintas di lubuk hati...
Sudah tiba masanya tugas mereka digalas pemuda pemudi...
Mereka semakin tua... semakin dimamah usia...
Sedang pemuda kian gagah saban waktu, saban ketika....
Bangkitlah wahai pemuda....
Jangan biarkan hatimu terbuai cinta nafsu dunia.....
Jangan biarkan dirimu hanyut dengan arus dunia yang fana.....
Jangan biarkan jiwamu layu dimamah godaan dunia...
Jangan persiakan gagahmu...
Kerana dirimu begitu berharga buat ummah tercinta....
Gugahlah hatimu wahai pemuda..
Bina cinta Illahi di dalam jiwa....
Agar hatimu dapat melihat kelelahan mereka....
Walau lelah itu tidak mereka ungkap dengan kata-kata....
Jadilah seperti arang..
Yang menambahkan lagi semarak api....
Jadilah pemuda gagah lagi perkasa...
Yang menyemarakkan lagi perjuangan para Murabbi....
Ayuh pemuda pemudi..
Gencarkan langkah perjuanganmu ke medan jihad...
Jihad menjadi penyelamat kepada umat....
Lihatlah dengan mata hatimu...
Kondisi dunia yang semakin membarah....
Kebejatan yang kian parah...
Usah ditambah kebobrokan yang mencalar wajah!
Bangunlah wahai hati-hati yang berjiwa Murabbi...
Waqafkan dirimu ke medan juang...
Menjadi penyelamat dirimu dan umat dunia...
Dari keserakahan nafsu durjana dan azab neraka...
Kita adalah rantai perjuangan para Murabbi...
Penerus juga pewaris sunnah Nabi...
Nukilan Nafsi,
-Sundus El-Jauhari-
Alhamdulillah,
ReplyDeleteMakcik dah boleh masuk blog ni. nampaknya line agak laju kira2 waktu orang tido;tengahari n tengah malam.
Cantik puisi ini...
*semoga akan menggugah semangat juang pemuda-pemudi
ameen... mudah2an... teruskn komentar, kritik & sarannya, ye mkcik..
ReplyDelete